Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dalil-Dalil Al-Qur'an Dan Hadits Tentang Sabar

Sabar merupakan salah satu sikap yang mulia karena di dalam perilaku sabar terdapat banyak sekali keutamaan dan juga manfaatnya. perlu kita ketahui sesungguhnya sabar itu mudah sekali diucapkan namun sulit sekali untuk diterapkan dalam kehidupan karena sabar merupakan salah satu terapi penyakit hati.

Kemudian bagi seseorang mendapat suatu musibah dan setelah itu dapat menghadapinya dengan ikhlas dan sabar, maka Allah akan menaikkan keimanannya dan menyediakan pahala baginya, dan hal tersebut adalah salah satu dari keutamaan sabar. Allah SWT tidak akan pernah memberikan cobaan atau ujian yang berat di luar batas kemampuan umatNya. Maka dari itu, kita harus bersyukur ketika Allah memberikan ujian yang bertanda bahwa Allah masih menyayangi umatNya.
 
Sabar bisa di artikan suatu sikap menahan diri dalam suatu situasi sulit dengan tidak mengeluh. Situasi pengendalian diri disebut sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa serta menggambarkan bahwa seseorang tersebut memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi terhadap Allah SWT. 

Dalil-Dalil Al-Qur'an Tentang Sabar

Dalam Al Quran begitu banyak yang menjelaskan mengenai tentang ayat-ayat yang mengingatkan dan membicarakan tentang kesabaran. Dan hal tersebut menjadikan salah satu tanda bahwa bakti pentingnya perilaku sabar dalam kehidupan sehari-hari. Dan berikut ini beberapa ayat mengenai sabar yang bisa dijadikan sebagai bahan kajian dan renungan, di antaranya yaitu: 

  • Surat Al-Baqarah Ayat 153

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

yaaa ayyuhallaziina aamanusta'iinuu bish-shobri wash-sholaah, innalloha ma'ash-shoobiriin

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)

Dapat diambil makna dari ayat tersebut bahwa kita sebagai umat Islam untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT jika kita dihadapkan dengan urusan atau kesulitan-kesulitan dengan bersabar. Dan juga menahan diri dari hal-hal yang tidak baik dengan shalat. Karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar

  • Surat Al-Baqarah Ayat 155-156

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ 

wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khoufi wal-juu'i wa naqshim minal-amwaali wal-angfusi was-samaroot, wa basysyirish-shoobiriin

Artinya: "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Dalam ayat tersebut sudah sangat jelas bahwa Allah akan memberikan cobaan atau ujian bagi hamba-hambanya. Tetapi pada dasarnya Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan umatnya. Sehingga apabila kita menghadapnya dengan kesabaran maka niscaya Allah akan memberikan kabar gembira kepada mereka yang bersabar.

  • Surat Ali 'Imran Ayat 125

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بَلٰۤى ۙ اِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا وَيَأْتُوْكُمْ مِّنْ فَوْرِهِمْ هٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ اٰلَا فٍ مِّنَ الْمَلٰٓئِكَةِ مُسَوِّمِيْنَ

balaaa ing tashbiruu wa tattaquu wa ya`tuukum ming faurihim haazaa yumdidkum robbukum bikhomsati aalaafim minal-malaaa`ikati musawwimiin

Artinya: "Ya (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 125)

Makna dari surat tersebut adalah anjuran bersabar ketika kita berjihad di jalan Allah. Dan perlu kita yakini bahwa pertolongan Allah pasti datang dan berlipat ganda apabila kita bersabar yang mana hal tersebut digambarkan dengan ditolong oleh lima ribu malaikat yang memakai tanda.

  • Surat Ali 'Imran Ayat 186

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَـتُبْلَوُنَّ فِيْۤ اَمْوَا لِكُمْ وَاَ نْفُسِكُمْ ۗ وَلَـتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْۤا اَذًى كَثِيْـرًا ۗ وَاِ نْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِ نَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُ مُوْرِ

latublawunna fiii amwaalikum wa angfusikum, wa latasma'unna minallaziina uutul-kitaaba ming qoblikum wa minallaziina asyrokuuu azang kasiiroo, wa ing tashbiruu wa tattaquu fa inna zaalika min 'azmil-umuur

Artinya: "Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 186)

Seluruh umat manusia ketika hidup di dunia kasti mendapatkan sebuah masalah atau ujian yang dihadapi dalam kehidupannya. Baik hal tersebut berkaitan dengan harta ataupun yang sebagainya. yang jelas apabila kamu menghadapi segala cobaan dalam hidupmu dengan bersabar serta bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala niscaya hal tersebut sangatlah baik.

  • Surat Ali 'Imran Ayat 200

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَا بِرُوْا وَرَا بِطُوْا ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

yaaa ayyuhallaziina aamanushbiruu wa shoobiruu wa roobithuu, wattaqulloha la'allakum tuflihuun

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 200)

Isi kandungan dari surah ali imran ayat ke 200 menjelaskan tentang perintah untuk bersabar dalam aktifitas kehidupan sehari-hari. Dan kemudian pada ayat ke 200 surah ali imran juga menjelaskan tentang perintah untuk bertawakal kepada Allah karena orang yang bertawakal termasuk dalam orang yang beruntung.

  • Surat Yusuf Ayat 90

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَا لُوْۤا ءَاِنَّكَ لَاَ نْتَ يُوْسُفُ ۗ قَا لَ اَنَاۡ يُوْسُفُ وَهٰذَاۤ اَخِيْ قَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا ۗ اِنَّهٗ مَنْ يَّتَّقِ وَيَصْبِرْ فَاِ نَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ

qooluuu a innaka la`angta yuusuf, qoola ana yuusufu wa haazaaa akhii qod mannallohu 'alainaa, innahuu may yattaqi wa yashbir fa innalloha laa yudhii'u ajrol-muhsiniin

Artinya: "Mereka berkata, Apakah engkau benar-benar Yusuf? Dia (Yusuf) menjawab, Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami. Sesungguhnya barang siapa bertakwa dan bersabar, maka sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik."
(QS. Yusuf 12: Ayat 90)

Barangsiapa yang bertakwa dan bersabar”, yakni menjaga diri dari perbuatan yang diharamkan oleh Allah dengan bersabar maka niscaya Allah akan memberikan karunianya kepada kita. Serta apabila bersabar atas perintah-perintah Allah dan dalam menaatinya, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang baik”, dan hal ini termasuk sifat perbuatan ihsan, dan Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang telah bersabar.

  • Surat Ar-Ra'd Ayat 22

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِا لْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰٓئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّا رِ ۙ 

wallaziina shobarubtighooo`a waj-hi robbihim wa aqoomush-sholaata wa angfaquu mimmaa rozaqnaahum sirrow wa 'alaaniyataw wa yadro`uuna bil-hasanatis-sayyi`ata ulaaa`ika lahum 'uqbad-daar

Artinya: "Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),"
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 22)

Bagi orang-orang yang sabar dalam menaati Allah, sabar atas takdir Allah, baik ketika keadaan yang membahagiakan atau yang menyedihkan, da mereka sabar menahan diri dari kemaksiatan kepada Allah demi mendapatkan rida Allah, serta mereka menegakkan shalat secara sempurna, dan juga memberikan sebagian dari harta secara suka rela secara sembunyi-sembunyi karena takut ria. Maka orang-orang yang memiliki sifat tersebut mendapatkan pahala yang begitu berlimpah.

  • Surat An-Nahl Ayat 96

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَا قٍ ۗ وَلَـنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْۤا اَجْرَهُمْ بِاَ حْسَنِ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ

maa 'ingdakum yangfadu wa maa 'ingdallohi baaq, wa lanajziyannallaziina shobaruuu ajrohum bi`ahsani maa kaanuu ya'maluun
Artinya: "Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 96)

Maksud dalam ayat tersebut bahwa (Apa yang di sisi kalian) berupa kehidupan di duniawi (akan lenyap) akan musnah (dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal) abadi.Serta menegaskan bahwa Allah akan memberikan pahala yang luar biasa bagi orang-orang yang bersabar dari apa yang mereka telah kerjakan 

  • Surat Al-Furqan Ayat 75

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اُولٰٓئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ 

ulaaa`ika yujzaunal-ghurfata bimaa shobaruu wa yulaqqouna fiihaa tahiyyataw wa salaamaa

Artinya: "Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam,"
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 75)

Pada ayat tersebut menjelaskan tentang keutamaan bersabar yaitu bagi orang-orang yang bersabar ketika menjalani masalah atau ujian yang dihadapi di dunia maka kelak ia di berikan tempat yang tinggi dalam surga atas kesabaran mereka.

  • Surat Al-Qasas Ayat 80

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَا لَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَيْلَـكُمْ ثَوَا بُ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّمَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَا لِحًـا ۚ وَلَا يُلَقّٰٮهَاۤ اِلَّا الصّٰبِرُوْنَ

wa qoolallaziina uutul-'ilma wailakum sawaabullohi khoirul liman aamana wa 'amila shoolihaa, wa laa yulaqqoohaaa illash-shoobiruun

Artinya: "Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 80)

Inti dari ayat tersebut menegaskan bahwa sangat begitu besar sekali pahala yang terdapat apabila kita senantiasa bersabar. Maka dari itu tidak ada salahnya apabila kita bersabar malah justru sebaliknya kita akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa dari Allah subhanahu wa ta'ala. 

Hadist Tentang Sabar 

Begitu banyak yang menjelaskan sabar di  dalam Al-Qur'an, namun juga terdapat hadits yang menerangkan tentang sabar. Oleh karena itu kita dapat memaknai bahwa begitu pentingnya bagi kita untuk senantiasa bersabar dalam menghadapi ketika menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. dan berikut ini adalah hadis hadis tentang sabar yaitu: 

وعن أبي مالك الحارث بن عاصم الأشعري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الطهور شطر الإيمان والحمد لله تملأ الميزان وسبحان الله والحمد لله تملآن أو تملأ ما بين السموات والأرض والصلاة نور والصدقة برهان والصبر ضياء والقرآن حجة لك أو عليك كل الناس يغدو فبائع نفسه فمعتقها أو موبقها رواه مسلم

Artinya : Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kesucian itu sebagian dari iman, dan kalimat alhamdulillah memenuhi timbangan. Kalimat subhanallah dan alhamdulillah memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat itu cahaya, sedekah itu bukti, sabar itu cerminan, Al-Qur’an itu hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiap manusia bekerja. Ada yang menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya, dan ada pula yang menghancurkan dirinya.” (HR. Muslim)

وعن أبي سعيد بن مالك بن سنان الخدري رضي الله عنهما أن ناسا من الأنصار سألوا رسول الله صلى الله عليه وسلم فأعطاهم ثم سألوه فأعطاهم حتى نفد ما عنده فقال لهم حين أنفق كل شيء بيده ما يكن من خير فلن أدخره عنكم ومن يستعفف يعفه الله ومن يستغن يغنه الله ومن يتصبر يصبره الله وما أعطى أحد عطاء خيرا وأوسع من الصبر متفق عليه

Artinya : Abu Sa’id, Sa’d bin Sinan Al-Khudri RA berkata bahwa beberapa orang Anshar meminta sesuatu kepada Rasulullah SAW. Rasulullah memberinya, hingga apa yang ada padanya habis. Lalu, beliau bersabda kepada mereka ketika beliau menginfakkan semua yang ada di tangannya. “Aku tidak akan menyimpan harta yang ada padaku. Barangsiapa yang menjaga dirinya dengan tidak meminta-minta, maka Allah akan menjaganya. Siapa pun dari kalian yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya. Barangsiapa yang berlatih untuk bersabar, niscaya Allah memberikan kesabaran kepadanya. Dan, tidak ada nikmat yang lebih baik dan lebih luas, yang diberikan kepada seseorang, selain kesabaran.” (Muttafaq ‘alaih)

وعن أبي يحيى صهيب بن سنان رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له رواه مسلم

Artinya : Abu Yahya, Shuhaib bin Sinan RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh unik urusan orang yang beriman itu. Semua urusannya, baik baginya. Hal itu hanya dimiliki oleh orang yang beriman. Jika dia memperoleh kegembiraan, dia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ditimpa kesulitan, dia bersabar, dan itu baik baginya.” (Muslim).

وعن أبي زيد أسامة بن زيد حارثة مولى رسول الله صلى الله عليه وسلم وحبه وابن حبه رضي الله عنهما قال أرسلت بنت النبي صلى الله عليه وسلم إن ابني قد احتضر فاشهدنا فأرسل يقرئ السلام ويقول إن لله ما أخذ وله ما أعطى وكل شيء عنده بأجل مسمى فلتصبر ولتحتسب فأرسلت إليه تقسم عليه ليأتينها فقام ومعه سعد بن عبادة ومعاذ ابن جبل وأبي بن كعب وزيد بن ثابت ورجال رضي الله عنهم فرفع إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم الصبي فأقعده في حجره ونفسه تقعقع ففاضت عيناه فقال سعد يا رسول الله ما هذا فقال هذه رحمة جعلها الله تعلى في قلوب عباده وفي رواية في قلوب من شاء من عباده وإنما يرحم الله من عباده الرحماء متفق عليه

Artinya : Abu Zaid, Usamah bin Zaid bin Haritsah RA, berkata, “Putri Rasulullah mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan kepada Nabi SAW., ‘Bahwa anakku sedang sekarat. Karena itu, jenguklah ia.’Nabi hanya mengirim salam dan berkata, ‘(Katakan kepadanya), “Sesungguhnya, Allah berhak mengambil dan memberi. Segala sesuatu ada batasnya. Hendaknya ia bersabar dan mengharap pahala dari Allah.” Sekali lagi, putri Rasulullah mengirim utusan, memohon kepada Nabi untuk datang menjenguk. Lalu, Rasulullah berangkat bersama Sa’d bin Ubadah RA, Muadz bin jabal RA, Ubay bin Ka’b RA, Zaid bin Tsabit RA, dan sejumlah sahabat. (Sesampainya di rumah Zainab) anak perempuan yang sedang sakaratul-maut itu didudukkan di pangkuan Nabi SAW., dan napasnya sudah tersengal-sengal. Melihat hal itu, Zainab menangis. Sa’d bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa ini?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ini adalah kasih sayang yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya.’ Di dalam riwayat lain disebutkan, “Pada hati hamba yang dikehendaki-Nya, Allah mengasihi hamba-hamba-Nya yang memiliki kasih sayang.” (Muttafaq ‘alaih)

وعن أنس رضي الله عنه قال لما ثقل النبي صلى الله عليه وسلم جعل يتغشاه الكرب فقالت فاطمة رضي الله عنها واكرب أبتاه فقال ليس على أبيك كرب بعد اليوم فلما مات قالت يا أبتاه أجاب ربا دعاه يا أبتاه جنة الفردوس مأواه يا أبتاه إلى جبريل ننعاه فلما دفن قالت فاطمة رضي الله عنها أطابت أنفسكم أن تحثوا على رسول الله صلى الله عليه وسلم التراب رواه البخاري

Artinya : Anas RA berkata, “Ketika sakit Nabi SAW bertambah parah, beliau diliputi beberapa penderitaan. Fatimah RA berkata, ‘Alangkah hebatnya penderitaan Ayah.’Rasulullah SAW bersabda, ‘Setelah hari ini, Ayahmu tidak akan mendapatkan penderitaan lagi.’Ketika Rasulullah SAW meninggal dunia, Fatimah berkata, ‘Ayah, engkau telah menyambut panggilan Tuhan. Ayah, surga Firdauslah tempatmu. Ayah, kepada Jibril aku ucapkan berita kematian ini.’Ketika Rasulullah SAW dimakamkan, Fatimah berkata, ‘Apakah kalian tidak merasa berat hati menaburkan debu kepada Rasulullah SAW?’”

Rasulullah Mengagumi seorang mukmin yang bila ia memperoleh kebaikan, ia memuji Allah dan bersyukur, dan bila ia ditimpa musibah, ia memuji Allah dan ia bersabar. ( HR.Ahmad)

Dari Abdullah bin Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Barang siapa yang bersabar atas kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat. (HR. Turmudzi).

Seorang muslim apabila ia berinteraksi dengan masyarakat serta bersabar terhadap dampak negatif mereka adalah lebih baik dari pada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat serta tidak bersabar atas kenegatifan mereka. (HR. Turmudzi)

Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu'min: Yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Muslim)

Dari Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW melewati seorang wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, 'Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah.' Wanita tersebut menjawab, 'Menjauhlah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui dan tidak bisa merasakan musibah yang menimpaku.' Kemudian diberitahukan kepada wanita tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi adalah Rasulullah SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW dan ia tidak mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, '(maaf) aku tadi tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah SAW.' Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama.' (HR. Bukhari Muslim)

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah kalian berangan-angan untuk menghadapi musuh. Namun jika kalian sudah menghadapinya maka bersabarlah (untuk menghadapinya)." HR. Muslim

Anas r.a berkata: Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w berasabda: Allah SWT telah berfirman: Apabila Saya menguji seorang hamba-Ku dengan buta kedua matanya, kemudian ia sabar, maka Saya akan menggantikannya dengan surga. (H.R. Bukhari Muslim)

Kesimpulan

Inti dari penjelasan atau dalil-dalil yang menjelaskan bersabar diatas semoga hal tersebut akan menambah kesabaran kita dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Karena semakin kita diberikan ujian maka itu tandanya Allah sayang kepada kita. Karena yang sesungguhnya sabar itu tidak ada batasannya dan jika kalian bilang bahwa sabar itu terdapat batasan maka hal tersebut tidaklah benar. Karena apabila kita sabar maka titik puncaknya kita akan dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala.

Sehingga hal tersebut merupakan salah satu bukti ketakwaan kita terhadap Allah. Serta dengan dengan bersabar Allah akan memberikan kenikmatan kepada kita yang begitu amat luar biasa karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.